Minggu, 27 November 2011

Message Sent!!!
Berbohong demi kebaikan itu perlu, kan?? =9
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“NARAAAA!!!! KAMU SIUMANN??”, teriak Shindong pagi harinya. Ia langsung berlari memelukku dengan erat. Ya Ampun, nafaasss!!!! “Oppa!! Udah Oppa.. Lepaassin!! Nafasss~~ HHEEEKK!!”, teriakku pada Shindong. Shindong masih tak mau melepaskanku. “Siwon Oppa!! Donghae Oppa!! Leeteuk Oppa!! Tolooooongg akuu!!”, teriakku pada mereka bertiga yang baru bangun dari tidurnya.
Mereka bertiga, bukannya membantuku melepaskan diri dari Shindong malahan ikut-ikutan memelukku.
“Nara!! Kamu kembalii!!! Aku kira, kami bakal kehilangan kamuu!!”, ucap Donghae sambil memelukku erat. Leeteuk mengelus kepalaku sayang. Siwon malahan menciumi keningku beberapa kali.
“Kehilangan?? Apa maksudnya??”, tanyaku dengan suara tercekat karena makin terjepit oleh pelukan mereka berempat.
“Kemarin kamu koma, Nara!!”, ucap Leeteuk sambil berlinang air mata.
HAH?? KOMA?? GARA-GARA PINGSAN DAN MIMISAN DOANG BISA KOMA??
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“Nona Nara, sekarang anda ditunggu oleh dokter untuk pemberitahuan hasil diagnosa”, ucap seorang suster yang datang ke kamarku. Aku mengangguk mengerti.
“Oppa, mending Oppa Oppa semua nunggu diluar aja”, ucapku pada ke 14 cowok ini.
“Nggak mau!! Kita juga mau denger dan tahu hasil diagnosa kamu”, ucap Yesung tegas.
“Iya, kita kan juga mesti jaga kamu, Nara!!”, ucap Sungmin semangat dan dijawab oleh teriakan 13 member lainnya.
“Kita mesti kompak, Karena kita ini Syu-Pe-Juh-Ni-O-e-o”, ucap mereka berbarengan, sehingga membuat keadaan menjadi ramai.
“SSSSTTTT!!!!”, desis para suster yang sepertinya memang sudah terganggu semenjak kami masuk ke rumah sakit ini.
Iya dong, bayangkan saja.. 15 orang berjalan beriringan di rumah sakit?? Seperti orang autis yang tak tahu aturan. (=.=’)
“Yaudah, tapi jangan berisik ya?”, ancamku pada mereka ber’14. Mereka mengangguk kompak.
Aku beranjak masuk ke ruangan dokter yang memeriksaku.
“Pagi, Dok”, sapaku saat sudah di ruang pemeriksaan. Tapi, tiba-tiba…
“GYAAAAA!!!! SUNGMIN?? SIWON??”, histeris dokter wanita itu saat melihat Sungmin dan Siwon yang mengikutiku masuk ke ruangan pemeriksaan. Ia berteriak makin tak karuan saat melihat member lainnya juga masuk ruangan. Bahkan Leeteuk sampai dicium habis-habisan olehnya. *XD*
Sepertinya dokter ini seorang ELF sejati. =D
Setelah berhasil menenangkan dokter itu dengan berjibun tanda tangan dari masing-masing member (yang katanya akan diberikan untuk sepupunya, keponakannya, adiknya, tetangganya, dan lain lain yang nggak bisa kusebutkan satu-satu), foto-foto bersama (yang sepertinya sampai ribuan gambar), dan pelukan dari masing-masing member, dokter itu mulai tenang dan bisa menjelaskan hasil diagnosa.
“Tapi, sebelumnya saya mau nanya, APA HUBUNGAN DIA DENGAN SUPER JUNIOR?”, tanyanya sambil menunjukku dengan kesan dramatis.
DEG!! Inilah yang paling aku khawatirkan! Sebisa mungkin jangan sampai ada ELF yang tahu bahwa aku ‘setengah manager’ Super Junior!!
“Uhhmph, saya?”, tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri. Dokter itu mengangguk makin penasaran. “Saya.. Saya..”, ucapku terbata-bata. Duhh,mesti jawab apa???
‘Dia sepupu dari keponakan ayahnya kakek saya”, ucap Leeteuk menyelamatkanku dari malapetaka itu. Dokter itu mengangguk mengerti biarpun aku yakin bahwa ia juga tak terlalu mengerti soal ‘sepupu dari keponakan ayahnya kakek’ Leeteuk. Pasti yang ia tahu, apapun yang dikatakan Leeteuk, itulah kenyataannya. =S
Aku menatap Leeteuk dengan pandangan penuh terima kasih. Leeteuk mengacungkan jempolnya sambil tersenyum.
Dokter itu mengambil sebuah map dari beberapa map yang ada di mejanya. Aku menghela nafas deg-deg’an. Entah kenapa, aku merasakan firasat buruk.
“Jadi, sepertinya kamu punya penyakit dalam. Dan sepertinya berpengaruh pada sel syaraf. Untunglah tidak terlalu parah, tapi fatalnya kemarin kamu sampai koma. Dan, !$%&%%*^@$#%$^$*@#&#^$*#@T#Y#@%RHS%$YQW$#%I#T$%YU%^”.
Hah?? Dokter ini ngomong apaan sih?? Penyakit dalam?? Berpengaruh ke sel syaraf??
“Jadi intinya, kalau kamu sampai pingsan sekali lagi, itu bisa berakibat sangat fatal”, jelas dokter itu pada akhirnya. “Mungkin kamu bisa langsung…”, dokter itu menggerakkan tangannya dibawah lehernya secara dramatis. “Mati!”
HAH???
======
“Mati, dok? Masa gara-gara pingsan doang bisa mati?”, tanya Kyuhyun nggak percaya. Aku yang terlalu shock hanya bisa memegang erat tangan Leeteuk. “Oppa, ini pasti mimpi kan?”, tanyaku dengan tawa yang dipaksakan. “Bohong kan?”
Leeteuk tersenyum miris, dia merengkuh kepalaku ke dalam pelukannya. Pelukan ketenangan yang benar-benar sangat kubutuhkan saat ini. Aku nggak bisa melakukan apa-apa lagi. Rasanya badanku kaku. Benar-benar kaku. Bahkan untuk menangis pun, aku sama sekali nggak bisa.
Aku mendengar isakan Ryeowook dan Eunhyuk. Donghae yang bersender di bahu Siwon. Kyuhyun dan Kangin yang masih belum percaya dengan omongan dokter. Hankyung sepertinya masih berusaha menjelaskan apa yang terjadi pada ZhouMi dan Henry. Sungmin, Heechul dan Shindong langsung beranjak menghampiriku, mereka menatap wajahku dengan hampa.
“Kita nggak akan biarkan hal itu terjadi, Nara. Apapun akan kami lakukan supaya kamu nggak pergi ninggalin kami”, ucap Sungmin dengan wajah serius. Baru kali ini aku melihat ekspersinya yang seperti itu.
Aku makin merasa hal ini nggak mungkin terjadi!!!!
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sore harinya, kami sudah kembali ke dorm. Leeteuk mati-matian membujuk ke pihak rumah sakit supaya membiarkanku pulang. Entah apa alasannya, aku juga nggak tahu. “Hati-hati, Nara”, ucap Kyuhyun sambil menggandeng tanganku. Sepertinya ia tak ingin aku tergores sedikitpun, bahakan ada kemungkinan ia tak akan membiarkan nyamuk mendekatiku.
“Nggak apa-apa, Oppa”, ucapku menenangkan Kyuhyun.
Donghae langsung membukakan pintu kamarku dan langsung menyuruhku untuk istirahat. Member yang lainnya juga berderet masuk ke kamarku membawakan buah-buahan, obat, makanan dan lain lain.
“Oppa, tapi aku harus masak makan malam”, ucapku pada mereka semua.
“NGGAK!!!”, teriak mereka serempak. “Pokoknya kamu nggak boleh bergerak, kecuali berkedip!!!”, jelas Leeteuk. (0.o)
“HAH?”, aku nggak percaya dengan apa yang diucapkan Leeteuk. Bisa apa mereka tanpa bantuanku??? (=.=)a
Ehhm, bukannya aku sombong atau apaa, tapi memang biasanya semua pekerjaan sehari-hari, (apalagi memasak) biasa dilakukan olehku. Para member Cuma ‘terima jadi’ saja.
“Masaknya gimana, Oppa?”, tanyaku sangsi
“Ada ryeowook!!”, ucap Kangin sambil menunjuk Ryeowook. Ryeowook yang kebingungan hanya bisa mengangguk pelan. Yahh, kalau soal memasak, Ryeowook memang hobi memasak, jadi sepertinya tak apa-apa jika dia yang mengambil alih dalam soal memasak
“Nyuci baju??”, tanyaku lagi
“Ada Ryeowook”, ucap Eunhyuk.
“Aku lagi?”, tanya Ryeowook sambil menunjuk dirinya sendiri. Hhaaha, wajahnya benar-benar imut!!
“Ngepel?? Nyapu?? Nyiram tanaman?? Bayar Listrik?? Setrika?? Bayar Air??”, tanyaku lagi. “Siapa??”
“RYEOWOOK!!”, ucap mereka serempak sambil menatap Ryeowook.
Kasihan Ryeowook.. (^_^)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“Makanan udah siapppp!!!!”, teriak Ryeowook sore harinya. Humph, berhasil juga dia memasak tanpa bantuanku.
Aku berjalan menuju pintu kamarku, tapi betapa kagetnya aku saat melihat ada banyak sekali kertas yang ditempelkan di dinding ruang tengah.
‘NGGAK BOLEH ADA YANG NGEGODAIN NARA!!!’
‘NGGAK BOLEH BUKA BAJU SEMBARANGAN!! (DIKHUSUSKAN UNTUK SIWON)’
‘NGGAK BOLEH BIKIN NARA CAPEK!!’
‘NGGAK BOLEH CIUM CIUM NARA!! (KHUSUS UNTUK SUNGMIN)’
Dan masih ada baaaannnnyyyaaakk sekali kata-kata yang tertempel di kertas itu.
“GYYAAA!!! Nara, jangan keluar ruangan sembarangan!!!!”, ucap Heechul saat melihatku yang masih terpaku membaca tulisan itu. Ia langsung menghampiriku dan memapahku hingga sampai di meja makan. “Kalau mau kemana-mana, bilang dulu sama kita!! Kamu nggak boleh jalan sendiri”, ucapnya lagi.
PESHHH!!! Mukaku menjadi merah lagi. Sejak kapan Heechul menjadi so sweet seperti ini? (>.<)
Sesampainya di meja makan, para member lainnya langsung ribut menawarkanku makanan.
“Nara, mau makan apa?”, ini Leeteuk
“Nih, nasinya kurang nggak?”,tanya Eunhyuk
“Mau disuapin nggak, Nara?”, tanya Siwon
“Mau minum teh atau air putih?”, tanya Donghae
“Lauknya mau apa, Nara?”, tanya Hankyung
“Jangan lupa buahnya nanti dimakan ya?”, ucap Ryeowook.
“Nara, kamu pegel kan? Sini aku pijitin”, ucap Kyuhyun
“OPPAAA!!! BERHENTI!!! STOOP!!!”, teriakanku membuat gerakan mereka terhenti. “Aku bisa ngelakuin semuanya sendiri”, ucapku sambil mengambil piring dari tangan Eunhyuk.
“Tapi kan..”, ucap Sungmin menggantung
“Masalah pingsan??”, tanyaku lagi. Mereka semua mengangguk. Huuft, apa harus kukatakan rahasia ini pada mereka??
Yah, sudahlah. Kasih tahu aja. Kasihan juga kalau mereka terus-terusan khawatir seperti ini. =p
“Gini ya, Oppa. Selama ini aku selalu pingsan gara-gara Onew”, ucapku kemudian.
“Onew???”, ucap mereka serempak tak percaya.
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Sialaaaan!!! Aku nggak pernah nyangka kalau omonganku tadi bisa berdampak seperti ini.. (>.<)
Setelah aku mengatakan alasanku sering pingsan barusan, mereka ber14 langsung melakukan hal yang diluar dugaanku.
MELENYAPKAN SEGALA HAL TENTANG ONEW!!!!
TIDAKKK!!!!
Hankyung dan Heechul langsung menyita kaset Summer SM town 2008 dari kamarku (maklum, kan di album itu ada SHINee nya juga). Bahkan semua album SHINee juga mereka sita!!!
Leeteuk dan Eunhyuk juga Donghae mengambil laptop ku dan menghapus semua video Yunhanam, dan semua reality show SHINee. Bahkan video Onew yang sedang live sambil menyanyikan “Forever More” juga tak luput dari mata mereka. (gyaaa!!! Padahal itu video kesayanganku…)
Kangin, Shindong dan Yesung malah melakukan hal yang lebih parah. Mereka menggunting foto Onew dari poster SM town di Bangkok tahun lalu!!!!
KEJAAAMMMMM!!!!
Kalau begini, aku bukan pingsan karena deg-degan saat melihat Onew, tapi pingsan karena nggak bisa bertemu Onew. =’(
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Hari ini, jadwal ‘piket’ untuk menjagaku adalah Siwon dan Kyuhyun. Para member tak percaya bahwa aku bisa melakukan segalanya sendiri. Jadi kini, mereka telah menyiapkan jadwal piket harian untuk menjagaku. (=.=)
Kini, di rumah Cuma tinggal kami bertiga. Leeteuk dan Eunhyuk masih ada jadwal di SuKiRa, dengan Henry dan ZhouMi sebagai guest starnya. Donghae, Kangin, Heechul, dan Hankyung ada jadwal di Star Golden Bell. Shindong, Yesung, Sungmin sepertinya ada urusan masing masing. Nggak tahu kemana deh!!
“Oppa, aku bosenn tidur di kamar terusss!!!”, teriakku pada Kyuhyun dan Siwon yang sedang asyik nonton di ruang tengah.
“Kamu nggak boleh nonton tipi!!!!!! Sekarang lagi Music Bank, ada SHINee’nya!!!!”, Kyuhyun langsung menghadang langkahku yang ingin ke ruang tengah.
“SHINee?? Berarti ada Onew’nya??? MAUUUUUU NONTOOONNN!!!!”, teriakku sambil mendorong tubuh Kyuhyun. Gyyaa, tak kusangka biarpun badan Kyuhyun ini kurus, tapi kekuatannya tak diragukan.
“SIWON OPPA!! BANTUINN!!!”, ucapku pada Siwon yang masih tenang menghadap televisi.
Tapi Siwon malah mematikan televisi dan beranjak ke arah kami. “Ayo kita jalan-jalan”, ucap Siwon pada ku dan Kyuhyun.
LHA, KOK??
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“Mau kemana sih, Oppa?”, tanyaku sambil mempersiapkan topi dan kacamata ‘’wajib’’ untuk Siwon dan Kyuhyun.
“Nggak perlu pake kacamata sama topi, Nara. Kita ke taman aja”, ucap Siwon santai. Aku mengangguk dan menaruh kembali kacamata dan topi itu.
“Ayo kita berangkaaattt!!”, teriak Kyuhyun saat keluar dari kamarnya. Ia memakai vest pink dan kemeja putih, sedangkan Siwon memakai kaus hitam dan cardigan biru.
Huwaaaa!!! Pergi ke taman aja kok penampilan mereka kereen gini??
NARAAA!!! INGET!! JANGAN PINGSAN ATAU MIMISAN!! KALAU NGGAK, KAMU BAKALAN MATII!!!
Kami sampai di luar dorm. Kebetulan suasana saat itu memang sepi. Sangat sepi malah.
“Ayo naik”, ucap Siwon sambil berjongkok membelakangiku. Lha?? Apa-apaan lagi ini?
“Kamu nggak boleh capek kan?”, ucap Siwon lagi. Jyaaah, jadi aku mau digendong lagii?? Setelah kejadian ZhouMi kemarin? Ya ampun, mimpi apa sih aku saat dilahirkan ke dunia??
Aku naik ke punggung Siwon dengan ragu-ragu. “Berat nggak, Oppa?”, tanyaku pelan. Siwon menggeleng.
“Sini tasnya”, ucap Kyuhyun sambil mengambil tas selempangku.
Lagi-lagi jadi ratu sehariii!!!! (^_^)a
Kami berjalan-jalan di taman itu. Seringkali malah kami jadi kejar-kejaran karena Kyuhyun yang terus-terusan menggoda kami berdua.
Sampai akhirnya…
“Oppa, hujaaannn!!!”,teriakku saat hujan mulai turun rintik-rintik. “Berteduh di manaa?”, tanya Kyuhyun sambil menutupi kepalaku dengan tas selempangku yang sedari tadi dipegangnya.
“Di box telepon itu”, ucap Siwon sambil menunjuk Box telepon yang berada di seberang tempat kami berada.
Dan jadilah kami berada di sini, di box telepon, di tengah hujan!!!
Deg Deg Deg Deg
Kok Deg Degan lagi???
Uggh, kok rasanya agak pusing ya?
Lho kok, rasanya aku merasa wajah Siwon dan Kyuhyun makin mendekat?? Mau apa mereka??
GUBRAAKKK!!!
“NARAA!! JANGAN PINGSANN!!!!”
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Segalanya putih. Hangat tapi sakit. Aku dimana??
“Nggak, Hyung!! Kami nggak ngelakuin apa-apa. Tiba-tiba aja Nara pingsan!”, ucap suara itu. Kyuhyun kah?
“Nggak mungkin bisa pingsan tanpa alasan!!!”, teriak suara yang lainnya.
Suaraku nggak bisa keluar. Mataku berat sekali.
Apa aku sudah mati?
CKLEK!!!
“Sungminn!!! Siwonn!!! Kyuhyun!!! Kangin!!!!”, teriak suara cempreng itu. Aku kenal suaranya. Dokter yang kemarin itu, ya?? “Apa yang terjadi dengan nona SoonAh??”, tanya dokter itu.
“Jadi begini Dok”, ucap sebuah suara. “Eh?? Nona SoonAh?? Siapa itu Dok?”
“Lho? Nama nona ini Lee SoonAh kan?”, ucap Dokter itu.
Aku heran, meskipun aku cuma bisa mendengar tanpa melihat dan bicara, tapi aku mulai merasakan kejanggalan.
“Bukan!!! Namanya Kwan Nara!!!”, ucap suara yang mirip Kyuhyun.
“Lho? Jadi hasil diagnosa yang kemarin, salah dong??”, ucap dokter itu datar.
APAAAAAA??????
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
“Jadi sebenarnya, nona Nara ini baik-baik saja. Hanya dia terkena anemia. Jadi apabila dia merasa capek atau terlalu deg-degan, dia akan pingsan”, jelas dokter itu saat aku sudah mulai sadar.
Ke 14 cowok itu langsung menghambur untuk memelukku. “OPPA!!!! SEKARANG AKU BENERAN BAKAL MATII!!! HHEKK!! NAFASS!!!!”, teriakku.
“Nara!! Kamu masih bakalan nemenin kitaaaa!!!”, teriak Leeteuk bahagia. Mau tidak mau, aku juga tersenyum mendengarnya. Biarpun agak keki karena diagnosa dokter ini.
“Jadi hasil diagnosa yang kemarin itu, punya siapa Dok?”, tanya Eunhyuk.
“Punya pasien yang meninggal bulan lalu karena penyakit ”itu”, ucap dokter itu malu-malu.
Ke 14 cowok itu gantian memeluk dokter itu sampai akhirnya,
GUBRAKK!!!
“Lha?? Kok pingsan?? Dok?? Bangun Dok!!!”,ucap Donghae sambil menepuk pipi Dokter yang telah pingsan karena kegirangan itu.
Nahh, sekarang tau kan rasanya jadi cewek yang dikelilingin cowok-cowok gila ini?? =9
Aku menarik tangan Hankyung dan Heechul, “Oppa, kaset SM town ama kaset SHINee aku dikemanain??”, tanyaku
Mereka berdua berpandangan dengan polosnya.
“Udah kita jual, Nara. Habisnya, kita kira kamu bakalan mati. Kan uangnya lumayan buat beli peti mati. Ya kan?”, ucap Heechul dan disambut kekehan Hankyung.
OPPPAAAA!!!!!!!
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Happiest girl,
Nara’s Room, 20 Sepetember ’09

.: [Oneshoot] Lets Kidnap a Guy Named Choi Minho :.

*NOTE : Tulisan miring berarti bahasa Korea
Tulisan tebal berarti bahasa Inggris

____________________________
Aku bukan putri yang sempurna..
Aku hanya seorang perempuan remaja yang terobsesi kepada seorang Choi Minho..
Apa itu salah?

==
*Minho POV*
..Jakarta, 30 Desember 2010, Garuda’s plane, Way to Soekarno Hatta Airport..
“Minho-ya, bangun!! Kita sudah sampai”, ucap Onew hyung sambil menepuk bahuku. Aku mengerjapkan mataku sejenak dan mengerang. Aku masih diam dan menggaruk kepalaku pelan.
Aku mengedarkan pandangan ke sekitar. Ini masih di dalam pesawat menuju Jakarta untuk menghadiri acara Fan Meeting SHINee. Aku menatap ke sekitar dengan perasaan bosan, hampir 8jam aku duduk seperti ini di pesawat. Rasanya tulangku mau copot. :p
Aku melihat Jonghyun tengah mengambil sesuatu dari dalam tas’nya dan Key sedang memakai jaket tebal’nya. Taemin menatap Key dengan heran, “Hyung, untuk apa kau memakai Jaket tebal? Sepertinya cuaca diluar tidak terlalu dingin”, ucap Taemin sambil menengok ke arah jendela. Key menatap Taemin santai, “Aniyo, ini hanya untuk menghindari fans yang sering mencubit tubuhku. Kalau aku memakai jaket tebal ini, mungkin bisa sedikit mengurangi bekas cubitan itu”, ucapnya ringan. Taemin mengangguk paham dan kembali membenahi snack’nya yang ada di meja kursi. Dasar Taemin, mulutnya memang tak bisa diam mengunyah sesuatu saat berada di dalam pesawat.
Pandanganku beralih ke Onew hyung yang tengah mengobrol dengan Minjae hyung (manager). Aku melihatnya menerima sesuatu dari Minjae hyung dan setelahnya Onew hyung kembali menghampiri kami dengan wajah bingung.
“Aissh”, gerutunya sambil mengacak rambutnya depresi. Kami menatapnya heran, “Waeyo, hyung?”, Tanya Jonghyun hyung. Onew hyung langsung membagikan selembar kertas pada kami, “Hafalkan kata-kata ini sebelum waktu Fan Meeting dimulai”, katanya singkat. Kami langsung menatap kertas itu penasaran.
“Mwoya?!”, teriak Key. Kami menatap kertas itu dengan bingung. Onew mengangguk tegas “Ne, hafalkan kata-kata ini. Minjae hyung bilang, Shawol Indonesia senang jika mendengar kita berbicara dalam bahasa Indonesia”, ucapnya dan kembali duduk di bangku’nya. Ia mulai menggumam pelan sambil membaca tulisan di kertas itu, “Uhhmp..ter..rima kass..ih. Terrimma kassih semmuannya karrena suddah dattang ke accara fan meeting inni”, ucapnya terbata dengan aksen Korea yang masih melekat.
Kami tertawa tertahan mendengar cara bicara’nya yang aneh. Onew hyung langsung menatap kami ganas. “Ya!! Jangan mentertawakanku!! Lebih baik kalian hafalkan percakapan itu baik-baik”, ucapnya galak. Kami langsung mengangguk pelan dan menatap ke kertas masing-masing.
Aku menatap kertas itu dengan pandangan kosong dan beralih memandang keadaan di luar dari jendela pesawat. Selama fan meeting ini berlangsung, aku sudah bertemu dengan banyak fans’ku, banyak dari mereka mengatakan “Saranghae, Minho Oppa” , atau mengatakan, “Oppa, apa menurutmu aku ini cantik?” , ucap mereka sambil tersenyum ceria. Sejujurnya aku benar-benar merasa terharu mendengar dan melihat cinta mereka padaku dan pada SHINee. Tapi ada 1 hal yang masih kutunggu, seseorang yangbisa membuat aku merasakan pengalaman yang baru.
====
..Jakarta, 30 Desember 2010, 08.45pm, Bandara Soekarno Hatta..
“TAEMINNIEE~!!”
“KEYYY~~!!”
“MINHOOOOO~!!”
“JINKIIII~~ DUBUUU~~ ONEWW~~!!!”
“JONGHYUN~!!”
Teriakan itu langsung terdengar bagai gema yang saling bersahutan saat kami memasuki lorong Bandara. Seperti biasa, Jonghyun hyung berjalan terlebih dahulu diikuti beberapa pasukan pengawal yang berusaha menahan serbuan dari para Shawol. Berikutnya, Onew hyung dan Taemin menyusul dengan langkah tergesa sedangkan Key hanya berjalan cepat sambil menutup wajahnya dengan masker putih. Sedangkan aku berjalan santai sambil tersenyum dan melambai singkat pada mereka semua.
Aku menatap mereka sekilas, mereka semua sama. Tak ada yang bisa membuatku merasa bahwa mereka itu berbeda, dan bisa mebuatku merasakan hal baru.
Aku tertawa kecil, hahahaha~ Choi Minho, kau bodoh!! Terlalu lama menjomblo membuat’mu hampir gila seperti ini ya? (==,)
PLUKKK!
Sebuah gumpalan kertas melayang dan terjatuh tepat di depanku. Aku mengernyit heran, mungkin ini ulah anti fans lagi??
Para pengawal itu mendekatiku dan seakan memberi isyarat padaku untuk cepat berjalan menuju mobil yang telah terparkir tak jauh dari tempatku berada. Aku mengangguk singkat dan berniat memungut kertas itu, tapi tepat saat aku akan mengambilnya, dengingan suara itu terdengar dan seakan memekikkan telinga.
“AAAAARGH~ !”, Teriak para Shawol yang juga mendengar dengingan suara itu. Aku menutup telingaku rapat dan melirik ke sekitar, mencoba mencari tahu sumber suara itu. Tapi, pandanganku langsung terhenti ke seorang yeoja yang tengah berdiri melewati pagar pembatas bagi para Shawol, dan yang membuatku makin bingung, dia memakai pakaian pengantin dan sedang membawa sebuah megaphone (Speaker) yang agak besar. Wajahnya menatap ke arahku dengan tegang, aigoo..ada apa sebenarnya ini?
Yeoja itu menarik nafas dalam-dalam dan mendekatkan microphone speaker itu ke bibirnya, sebelum akhirnya berkata, “CHOI MINHO, WILL YOU MARRY ME?!”
Mworago?! (O.o)
==
30 menit sebelumnya..
*Vieta’s POV*
Jakarta, 30 Desember 2010, 07.45pm, Bandara Soekarno Hatta
“Viee~ ayolahhh!! Kita pulang aja, dan anggap aja kalau gue nggak pernah bicara tentang hal bodoh ini”, ucap Risa, temanku. Sedangkan temanku yang lain, Farika, hanya bisa menatapku khawatir tentang ide gila ini.
Aku menggeleng kencang, “NGGAK MAU!! Pokoknya hal ini mesti terlaksana!”, ucapku sambil merapikan baju pengantin yang tengah kupakai. Aku mematut diriku di depan kaca spion mobil milik Risa dan memoleskan lip balm agak tipis ke bibirku. “Nan yeppeo, keurae?”, tanyaku pada mereka berdua hanya tersenyum amaaaat tipis sambil mengangguk singkat. Kelihatan sekali jika mereka amat tidak setuju dengan perbuatanku ini, padahal mereka berdua yang mengusulkannya padaku. (T.T)
Aku mengangguk senang dan memeluk mereka berdua, “Aigoo, santai saja!! Rilekss~ kalau gue berhasil dengan Minho, kalian juga akan kebagian untung kok. Bakal gue kenalin kalian ke Onew dan Siwon”, ucapku sambil menatap mereka bergantian. Aku bisa melihat wajah mereka sedikit berbinar saat mendengar kata-kata’ku barusan. XD
“KYYYYAAAAA~~”, teriakan dari dalam deport kedatangan sudah mulai terdengar riuh. “OPPAAAA~”
Aku langsung menatap mereka berdua bingung, “Nan yeppeo? Nan Yeppeo? Nan yeppeo?”, tanyaku berulang kali sambil berjalan mondar mandir dengan gugup. Farika langsung menarik tanganku dan membuat langkahku terhenti, “Viee~ sumpah!! Jangan lakuin hal ini!! Sekalipun demi Siwon, tapi mendingan kita pulang aja~!! Cari aja calon suami yang normal, bukan SHINee Minho”, ucapnya sambil menatapku dengan penuh permohonan.
Aku menatapnya dilemma, “Tapii~”, ucapku ragu. “Vieee~ please! Jangan lakuin hal bodoh ini!! Sumpah, nanti bakal gue cari’in pacar yang mirip Minho deh”, tambah Risa. Aku makin dilemma. (TT.TT)
“KYAAAA~ JONGHYUN!!!”, suara itu makin membahana. Aku menatap ke dalam bandara dan bisa melihat para Shawol berkerumun di satu titik dan aku bisa melihat bayangannya, MINHO?!!
Aku langsung menyentakkan tangan Farika dari genggamanku dan segera mengambil speaker megaphone yang telah kusiapkan. Aku berlari kencang tapi baju pengantin ini malah membuatku kesusahan berjalan!!! Argggh, menyebalkan!! (>.<)
Sesampainya di kerumunan Shawol, aku malah kebingungan. BAGAIMANA CARANYA AKU MENEROBOS MASUK KE SITUUU~?! Aku melihat Jonghyun, Key, Onew dan Taemin langsung berlari cepat tanpa menoleh kea rah kerumunan Shawol. Sedangkan Minho malah berjalan santai, AHAAA~ KESEMPATAN EMAS!!
Aku segera menulis sesuatu dan melemparkan kertas itu kea rah Minho, dan PLUKK!, Yess!!! Mendarat tepat di depan kakinya!! XD
Selagi perhatian Minho tertuju ke kertas itu, aku langsung berlari ke pinggir ruangan dimana tak banyak Shawol yang berkumpul. EUREKAA~! Ternyata ada pagar pembatas yang tak dijaga oleh siapapun! XD
Aku langsung melompati pagar itu dengan lihai, dan.. BRRREEEKK~! Eeeh, suara apa itu?.
Aku menatap takut kea rah belakang dan memperhatikan pakaianku, dan benar saja~ BAJUNYA ROBEK DI BAGIAN BELAKANG GARA-GARA AKSI MELOMPAT’KU TADI!! (>.<) Aigoo~Ottokhe? Ini baju pinjaman pula!! Arggh, CHOI MINHO Sialan!! Akan kukutuk kau jika kau menolak lamaranku!!! XC
Aku masih berlari kencang, dan akhirnya aku berada di sini..berjarak hanya sekitar 20 meter dari tempatnya berada, tapi dari jarak segini pun, aku bisa merasakan bahwa jantungku mau keluar lewat mulut!! (>w<). Tanganku bergetar hebat saat menyalakan tombol ON di megaphone itu, sepertinya seluruh pandangan tertuju padaku. Ya, benar.. HANYA PADAKU dan segala tindakan gila’ku ini!!
Aku menatap sekeliling dan melihat Risa juga Farika sedang berteriak padaku dari balik jendela, tentu saja mereka mencegahku untuk melakukan hal ini. Tapi~ ahh..sudah percuma, semuanya sudah terlanjur, dan kini aku tak bisa mundur lagi.
Aku menghela nafas dalam-dalam, dan berteriak, “CHOI MINHO!! WILL YOU MARRY ME?!”.
Sepertinya seluruh ruangan menjaddi senyap setelah aku mengucapkan kata-kata itu. (==,)
==
*Minho POV*
..Jakarta, 30 Desember 2010, SHINee’s car, way to Hotel Indonesia..
“JINCCAYO?! Senekat itu?!”, Tanya Onew hyung tak percaya. Aku hanya mengangguk semangat sambil terkekeh sendiri, rasanya benar-benar hal yang seperti mimpi bisa menemukan hal yang kuidamkan di Indonesia. XD
“Aigoo, semestinya yeoja seperti itu lebih pantas jadi fans Key yang hiperaktif”, ucap Jonghyun hyung sambil menatap Key. Sedangkan Key hanya menatap Jonghyun hyung dengan ganas. “Apa maksudmu, Kim Jonghyun?”, ucapnya. Jonghyun hyung langsung berpura-pura innocent.
“Lalu, bagaimana kelanjutannya hyung?”, Tanya Taemin yang masih penasaran dengan kelanjutan ceritaku. Mereka tidak tahu tentang kejadian ini, karena saat hal ini terjadi..mereka sudah tiba di mobil. Aku mengangkat bahu bingung, “Molla~, para pengawal itu keburu menarik gadi itu pergi entah kemana”, ucapku singkat sambil membuka lembaran kertas kumal yang dari tadi masih kugenggam erat.
WAIT ME IN FANMEETING!!! I’LL KIDNAP YOU!! FOR SURE!!
HAH? APA LAGI INI? (O.o) Sebenarnya ada apa dengan Indonesia? (=0=)
==
*Vieta’s POV*
..Risa’s Car, After that ACCIDENT..
“Huhuhuhu~ TEGAAA!!”, teriakku sambil terisak hebat. Farika menyodorkan tissue -yang entah keberapa- untukku, sedangkan Risa masih sibuk menyetir mobil menuju hotel tempat kami menginap.
“Pengawalnya gelo pisan!! Nyebelin!!”, teriakku kesal dan langsung membuat Risa menepuk tanganku dengan kesal, “Ssst, diam!! Gue mesti konsentrasi ke jalanan!!”. Aku masih merengek kesal, “Tapi kan, Cha~..kesel!! Masa gue udah dandan abis-abisan, tapi hasilnya malah kayak gini?! Percuma kan?!”, tanyaku kesal. Farika menghela nafas singkat, “Makanya kita udah bilang dari tadi, semua ini nggak akan berhasil. Lo’ nggak bisa dibilangin sih”, keluhnya. Aku hanya merengut sebal.
Risa tak sengaja melirik ke gaun yang sedang kupakai, “ASTAGHFIRULLAH!! INI GAUN’NYA KENAPA, VIETA?! KOK ROBEK?!!”, teriaknya kaget dan langsung memarkirkan mobilnya menuju ke sisi jalan untuk berhenti sejenak. Aku menatap baju ini dengan innocent, “Oh, iya..tadi robek waktu gue lompatin pagar. Hehehehe~”, aku terkekeh pelan.
Risa menggeleng frustasi, “GUE MATI!! Farikaa~ gue bakal dibunuh si Mamah kalo sampai dia tahu kalau salah satu gaun di butiknya tuh robek!!”, Risa mulai membenturkan kepalanya ke setir mobil. Farika hanya menggelengkan kepalanya bingung, sedangkan aku masih terkekeh innocent.
Tapi tiba-tiba aku teringat sesuatu, “Aaah~ gue lupa bilang, besok kita culik Minho ya?!”, ucapku santai. Mereka menatapku tajam dengan pandangan tak percaya. “CULIK?! IDE GILA APA LAGI ITU??”, Tanya mereka berdua berbarengan. Aku hanya tersenyum licik, “Aaah~ sudahlah, nanti juga kalian bakal tahu”, ucapku.
Risa menatapku beringas, “Vieta Annisa, kalau aja lo’ bukan sahabat gue, lo pasti bakal gue turunin di jalan SEKARANG!!”, ucapnya cepat. “Sabar, cha~ sabar~ jangan emosii”, Farika mencoba menenangkanku, sedangkan aku lagi-lagi hanya terkekeh innocent. XD
“Yeah, let us kidnap the Guy named Choi Minho”
==
*Minho POV*
..Mall Indonesia, Jakarta,31 Desember 2010, 12.45pm..
[FANMEETING START!!]
“MENCULIKMU?”, Tanya Jonghyun tak percaya. Aku hanya mengangguk ringan sambil meneruskan menandatangani album kami, setelahnya aku tersenyum ramah ke yeoja yang terlihat antusias padaku. “Thank you”, ucapku singkat. Ia mengangguk senang dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengannya, aku membalasnya santai, “Saranghae Oppa!!”, ucapnya saat tangan kami saling bertaut. Aku hanya tersenyum simpul dan mengangguk singkat, Aissh, lagi-lagi kata-kata itu~ .
Onew hyung menatap kami sekilas, kelihatannya dia penasaran dengan hal yang kami perbincangkan, tapi apa boleh buat..jarak kami terlalu jauh & hanya Jonghyun hyung yang duduk disebelahku. (^^). Jonghyun hyung masih menatapku penasaran, “Kau tak khawatir? Setidaknya kan kau akan diculik?”, bisiknya dan kembali berkonsentrasi pada sebuah album yang disodorkan oleh Shawol lainnya. Aku mengangkat bahu ringan, “Ahhh~ apa yang tak bisa dilakukan oleh seorang Choi Minho, hyung?”, jawabku. Jonghyun hyung hanya mengangguk membenarkan jawabanku.
Setelah kami menandatangani hampir 500 album milik para Shawol yang hadir ke FanMeeting ini, dan menyanyikan 5 buah lagu sebagai “hadiah” tambahan bagi mereka, akhirnya acara FanMeeting ini berakhir. Kami berlima beranjak kembali ke backstage tapi ternyata di sana telah ada 3 orang yang berpakaian rapat dan membawa beberapa alat kebersihan, sepertinya mereka memang cleaning service di sini.
Aku langsung duduk di sofa panjang yang berada di pojok ruangan dan mengecek handphone’ku, tapi..aishh, bagaimana aku bisa lupa untuk mengganti kartu handphone’ku? Aku masih menggunakan kartu untuk domisili Korea. (>.<) Aku menghampiri Key yang sedang asyik mengambil cemilan milik Taemin, “Kibum, kau sudah mengganti nomor’mu dengan yang khusus Indonesia?”, tanyaku. Dia mengangguk tanpa menoleh kepadaku, “Uhhah,khok. Emhangnnyha kamhu behlum ganthi?”, tanyanya dengan mulut yang penuh makanan. (Mungkin maksud perkataannya itu, “Sudah kok. Memangnya kamu belum ganti?”). Aku menggeleng sambil menunjukkan handphone’ku, “Lihat, tidak ada sinyal”. Key hanya mengangguk sambil berusaha menelan makanannya, “Ohh, minta saja ke Minjae hyung. Dia sudah menyiapkan bagianmu, tapi kemarin kau langsung tidur setelah sampai di hotel”, jelasnya.
Aku mengangguk paham. “Minjae hyung pasti ada di luar ya?”, gumamku pelan. Key mengangguk mengiyakan. Langsung saja aku beranjak pergi dari sini, tapi aku masih sempat melirik ke 3 cleaning service itu, sepertinya mereka sedang berdiskusi sesuatu dari tadi. Tapi, ahh..itu bukan urusanku. (=.=).
“Hyung, aku mencari Minjae Hyung dulu ya?”, pamitku pada Onew hyung. Dia hanya mengangguk singkat. Aku mengambil masker penutup wajah dan jaket adidas’ku sebelum pergi, setidaknya aku tak mau orang lain menyadari bahwa aku adalah seorang Choi Minho ‘kan?
Saat aku sudah keluar dari ruangan backstage, aku langsung memasang tudung jaket’ku dan memakai masker. Tapi baru beberapa langkah aku berjalan, wajahku serasa ditutupi oleh sesuatu yang menyesakkan dan segalanya jadi serba hitam. “MWOYA?!”, teriakku sambil berusaha melepaskan benda ini, tapi rasanya percuma saja, karena kedua tanganku langsung diikat oleh sesuatu dan kini sesorang tengah mendorong tubuhku menuju sebuah tempat yang tak kuketahui.
AKU BENAR-BENAR DICULIK?!!
==
*Vieta’s POV*
..Mall Indonesia, Jakarta,31 Desember 2010, 12.45pm..
“Heh, Vieta! Ngapain kita disuruh pake baju kayak gini?!!”, Tanya Risa sambil memperhatikan baju yang tengah kami kenakan. Aku hanya menatapnya santai, “Ini baju Office Boy yang gue curi dari kantor Papa”, ucapku sambil mengambil sapu, kain pel dan kemoceng yang sudah kusiapkan di bagasi mobil. Aku menyerahkan masing-masing alat itu pada mereka, “Nih, Farika dapet Kain pel, Risa dapet Sapu, gue dapet kemoceng”, ucapku bijak. Mereka masih menatap alat yang mereka pegang dengan bingung.
“Kita mau ngapain, sih?”, Tanya Farika bingung. Aku menjawab innocent, “Lho? Bukannya kemarin udah gue bilang kalau kita mau culik Minho?! Nah, sekarang kita nyamar jadi clening service!”. Mata mereka langsung membelalak tak percaya, “LO SERIUS?!”. Aku mengangguk yakin, “Ayoo~ lets go!! Kita ke backstage, sebelum acara mereka selesai”, ajakku dan menarik tangan mereka berdua. Mereka hanya berjalan pasrah mengikuti langkahku. XD
Kami berjalan mengendap-ngendap menuju ruangan istirahat milik SHINee, beberapa orang sempat menetap kami heran, tapi setelah melihat seragam dan alat kebersihan yang tengah kami bawa, mereka hanya mengangguk-angguk dan membiarkan kami berlalu. Huuft, untunglah kalau tidak ketahuan!! XDD
Akhirnya kini kami berdiri di ruangan istirahat milik SHINee. Aneh, tak ada siapapun yang menjaga ruangan ini, kosong melompong. Asyyikk, ternyata Tuhan memang merestui tindakanku ini!! (^w^)
Aku langsung beranjak masuk ke ruangan itu, tapi Risa menarik tanganku, “Tunggu~~!! Gimana kalau nanti kita ketahuan terus dipenjara seumur hidup? Gue masih pengen nikah, Vieta!!”, ucap Risa dengan khawatir, sedangkan Farika masih melihat keadaan sekitar karena takut dengan orang yang menyadari keehadiran kami disini.
Aku menggeleng yakin, “Nggak akan, cha~! Santai aja. Lets go!!”, ucapku sambil menarik tangan mereka berdua untuk masuk ke dalam ruangan. Dan tahukah kalian?? Ruangan ini benar-benar menakjubkan!!! Mulut kami bertiga langsung menganga lebar saat melihat jaket, baju, topi, snack, dan make up yang ada di sini. Aku langsung beranjak ke sudut ruangan dan mengangkat sebuah jaket, “INI PASTI PUNYA MINHO~~ ! Gue pernah liat pas dia pake jaket ini di Dream Team!!”, ucapku semangat dan langsung memeluk jaket ini erat-erat. Hmmm, harumnya benar-benar memabukkan!! XD
“Huwaaaa~~!! Ini pasti hoodie punya Onew!! Gue punya satu di rumah!!! Ya tuhann, gue punya barang yang kembaran sama Onew!!! XDD. Ya ampuun, bisa dibawa pulang nggak sih?”, Tanya Risa sambil menunjuk sebuah hoodie berwarna hitam yang tergantung di hanger coat. Aku hanya mengangkat bahu dan menatap Farika yang masih sibuk mencari barang milik Key, dan tak lama kemudian dia berteriak hebat, “KYAAAA~! Ini kaos Key yang dijual di Online Shop!!! Sama persis!! XDD”. Aku hanya tersenyum senang melihat kelakuan kedua temanku ini.
Tapi saat kami tengah sibuk memperhatikan barang-barang, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari luar dan derap langkah mendekat ke ruangan ini. Kami langsung menaruh barang-barang itu dengan tergesa dan segera pura-pura membersihkan ruangan.
Tapii~ , “Arggghh!!”, kami menjerit tertahan saat melihat mereka masuk ke ruangan ini. Mereka masuk beriringan sambil mengobrol dengan bahasa Korea, dan..itu Onew, Jonghyun, Key, Taemin dan…MINHO!!! Ya ampunn~ dia tinggi banget, kayak tiang listrik!! (>////<)
“Onyuu~ Vie..Farika~ Itu Onyuu!!”, Risa malah mencubiti tangan kami berdua sedangkan pandangannya masih tertuju kea rah Onew yang sedang melepas jaketnya dan membuatnya hanya memakai t-shirt yang agak ketat, “Arggh, itu sixpack’nya~ Ya ampuun, gue mimisan~! (>/////<)”, ucapnya histeris. Aku berusaha menutup mulutnya, sedangkan Farika malah mupeng kea rah Key yang sedang memakan cemilan. “Key’nya cakeeeeppp~!!”, ucapnya tak kalah histeris seperti Risa. Arghh, 2 orang ini jadi gilaa!!! (TTT.TTTT)
Aku kembali memperhatikan Minho yang sedang berbicara dengan Key, dan setelahnya ia berbicara kepada Onew. Masalahnya, MEREKA BERBICARA DENGAN BAHASA KOREA!! Aku tak mengeerti apa yang mereka bicarakan. Mestinya aku kursus bahasa Korea dulu sebelum meutuskan untuk menculik Minho!! (>.<)
Tapi, ternyata Minho malah mengambil jaket dan maskernya. Lho? Dia mau pergi?! BAGUS, KESEMPATAN EMAS!!
Aku segera mengambil kantong plastic berwarna hitam yang berukuran agak besar dan menatap ke arah Risa, “ Pinjem kunci mobil lo!!”, bisikku tegas. Dia menatapku heran, “Buat apa?”, tanyanya. “Udahlahh~ buruan!!!”, desakku. Dia akhirnya menyerahkan kunci mobilnya itu dengan ragu.
Aku segera berlari keluar ruangan, untunglah Minho tak berada terlalu jauh dariku. Aku berjalan pelan..pelan..pelan sekali, dan.. “HUUUP”, ucapku saat menutup kepalanya dengan kantong plastic. Dia sempat berontak sejenak, tetapi aku segera mengikat tangannya dengan ikat rambut yang sedang kupakai.
YESSS, BERHASIL!!!
==
*Minho’s POV*
..Unknown Place..
”Awas kepalamu”, ucap sebuah suara di belakangku. Tapi aku benar-benar tak mengerti yang dia bicarakan, dia bicara dengan bahasa apa?
DUUAKK!!
“Awwww~”, erangku saat kepalaku terantuk sesuatu. ”Aissh, bukankah sudah kubilang, hati hati dengan kepalamu!!”, ucapnya lagi. Tapi ahh, percuma!! Aku tak mengerti apa yang dia bicarakan. (>.<)
Sampai akhirnya, aku merasakan bau yang taka sing, ini pasti di dalam mobil. AIGOO~ AKU BENAR-BENAR AKAN DICULIK?!! APA AKU AKAN DIJUAL KE MALAYSIA? ATAU MALAH DIMUTILASI? Aku tak bisa membayangkan jika di Koran-koran akan ada berita headline news, “SHINee Minho ditemukan terbunuh di Indonesia”. Argggh, apa-apaan ini??!!
Akhirnya, aku merasa bahwa ikatan di tanganku mulai dilepas dan penutup kepalaku mulai dibuka. Aku merasa sedikit lega sekarang, tapi saat melihat lurus ke depan, aku melihat wajah yang taka sing lagi, “KAUU?!”.
==
*Vieta’s POV*
..In Risa’s Car, with Minho (>/////<)..
”KAUUU?”, teriak Minho histeris. Aku hanya tersenyum garing, biarpun tak mengerti apa yang dia bicarakan, karena dia masih memakai bhasa Korea *tentu saja* (=3=). ”Sebenarnya apa yang kau inginkan?”, tanyanya sambil menatapku tegas. PESHHH, wajahku langsung memanas!! Ternyata wajahnya makin tampan jika dilihat dari jarak segini. XD
”Hei, kau mendengarku?”, tanyanya sambil melambaikan tangan di depan wajahku. Aku tersentak kaget sejenak, “Ahh~ apa?”, tanyaku. Dia mengernyit heran, sepertinya kebingungan dengan bahasa yang kugunakan, “Kalau kau mau uang, akan kuberikan berapapun jumlahnya, tapi jangan culik aku”,, ucapnya lagi. Tapi, arghh..aku tak mengerti yang dia ucapkan.
“Uhmmp, can you speak English?”, tanyaku pelan. Dia menatapku bingung, tapi kemudian menarik nafas panjang, ”Ya, tentu saja aku bisa bahasa Inggris”, jawabnya. Aku menghela nafas lega, ”Hahhh~ baguslah kalau begitu. Daritadi aku seperti mendengar bahasa alien”, ucapku santai. Minho langsung menatapku ganas. Tapi aku langsung tersenyum innocent (senyum andalanku) XD.
Baiklahh~ kalau begitu, ayo berangkat!!!”, ucapku semangat dan mulai menstarter mesin mobil. Minho menatapku takjub, “HEI, kau mau membawaku ke mana? ”. Aku menjawab tanpa menoleh ke arahnya, “Bukankah sudah kubilang? Aku akan menculikmu.”, aku kembali berkonsentrasi untuk mengeluarkan mobil dari tempat parkir. Lagi-lagi dia menatapku aneh, “Kau, serius ingin menculikku?”. Aku mengangguk senang, “Tenang saja, aku tak akan berbuat macam-macam padamu~~”.
”ARGGGH, HYUNG~ KIBUM~ TAEMINNIE!!, TOLONG AKUU”
==
*Author POV*
..SHINee backstage, after Minho gone..
DICULIKKK?”, teriak Onew tak percaya.
Risa dan Farika hanya mengangguk takut, “Maafkan teman kami, Oppa. Tapi dia sangat terobsesi dengan Minho. Tapi aku yakin kalau dia tak akan berbuat macam-macam pada Minho. Mereka pasti akan segera kembali”, ucap Risa pada Onew. Sedangkan Farika masih menatap kagum pada Key yang kelihatan khawatir.
Tapi, apa yang harus kami katakan pada Minjae hyung?!!”, tanya Jonghyun panic. Tepat setelah Jonghyun mengatakan hal itu, Minjae hyung datang ke ruangan itu, Risa dan Farika langsung kemblai berpura-pura membersihkan ruangan.
Anak-anak, ayo pulang! Kalian harus bersiap untuk kembali ke Korea”, ucapnya.
Loh, mana Minho?”, tanyanya setelah menyadari bahwa ada satu member yang hilang. Mereka berenam langsung berpandangan panic. “Uhhmp, Minho hyung tadi kembali ke hotel duluan. Katanya dia agak pusing”,, ucap Taemin polos.
Minjae hyung menatap Taemin curiga, tapi ternyata wajah Taemin yang polos dapat meyakinkan Minjae hyung. ”Ohh, arasseo, biarkanlah kalau begitu. Ayo kalian bersiap, aku tunggu di mobil”, tambahnya dan beranjak meninggalkan ruangan.
Key langsung menghampiri Farika dan Risa yang baru menarik nafas lega, “Katakan pada temanmu itu untuk segera mengembalikan Minho sebelum jam 6 sore!!”, seru Key tegas. Risa mengangguk takut, sedangkan Farika malah sibuk menatap Key dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Akhirnya semua member beranjak pergi dari ruangan itu, hanya tinggal Onew yang masih membereskan barangnya. Tak lama kemudian, ia berjalan pelan sambil membawa beberapa perlengkapannya, tapi ia berdiri sejenak di depan Risa yang masih menatapnya gugup. ”Risa-ssi”, ucap Onew pelan. Risa langsung meneguk ludah dengan gugup, “Y..ya..ya, Oppa?
Onew melirik ke gelang yang melingkar di tangan Risa, “Kau fans’ku?”, tanyanya. Risa melirik ke gelang yang sedang dipakainya, memang gelang itu adalah gelang yang sekarang sedang dipakai oleh Onew, gelang yang sama persis. “Ahh~ iya, aku fans’mu”,, jawabnya cepat.
Onew tersenyum manis dan mengeluarkan hoodie hitam yang tadi dipegang oleh Risa, “Untukmu, sebagai hadiah untuk bersedia menjadi fans’ku”, ucapnya lembut. Risa menganga tak percaya. Onew tersenyum sekilas dan mengacak rambut Risa yang masih shock, “Jangan lupa bilang kepada temanmu untuk mengembalikan Minho tepat waktu”, ucap Onew lagi. Mereka mengangguk cepat. Onew beranjak pergi tanpa menoleh lagi kea rah mereka.
Dan tepat saat langkah Onew mulai terdengar menjauh, “AAAAAA~ FARIKAAA!!! HADIAH DARI ONYUU!!!!”. XDDD
==
*Vieta’s POV*
Aku memarkirkan mobil di pelataran parkir, sedangkan Minho masih menatap santai keluar jendela. “Hei, ayo keluar”, ucapku dan mulai mematikan mesin mobil. Dia memandangku heran, “Ini dimana? Mau apa kita ke sini?”, tanyanya beruntun. Aku mendesah kesal dan segera menarik tangannya untuk keluar, “Ayooo~ aku akan menunjukkan Indonesia padamu”, jelasku. Ia makin bingung tapi akhirnya mengikuti perintahku untuk keluar dari mobil.
Setelah keluar dari mobil, aku segera memberikannya topi yang sedang kupakai, “Ini, pakailah. Jangan sampai ada yang mengenalimu”,, ucapku. Dia memakai topi itu dengan patuh, dan kalian tahu? Dia makin TAMPAN!! XD
Ini dimana?”, tanyanya penasaran. Aku menatap lurus ke depan, ““ Ini namanya MONAS!!”, ucapku sambil menunjuk ke bangunan yang tinggi menjulang di depanku ini. Dia terlihat agak tertarik.
”Monas?”, ucapnya. Aku mengangguk. ”Ini symbol Negara Indonesia, khususnya kota Jakarta”, jelasku semangat. Dia mengangguk-angguk. Aku tersenyum senang dan menarik tangannya ke dalam monas. ”Ayo, masuk ke dalam”.
Dia mengikutiku dengan patuh, hahahaha~~lucu sekali dia!! XD. Sesampainya diatas monas, kami langsung antusias dengan segala hal yang ada disana. Dia sering bertanya, ”Apa ini?” atau ”Apa itu?”. Benar-benar seperti anak kecil berusia 5 tahun. (^^) Untunglah di dalam monas ini tidak terdapat banyak pengunjung, dan rata-rata pengunjung yang datang ke sini, hanya pengunjung dari daerah dan sudah manula. Jarang terlihat remaja seusia kami yang datang ke sini, jadi aku bersyukur tak ada orang yang menyadari bahwa di sebelahku ini adalah SHINee Choi Minho. XD
KRUUYUUK~
Aku mendengar suara itu terdengar dari perut orang yang disebelahku, dan dia adalah Minho. Dia langsung menunduk malu sedangkan aku hanya terkekeh pelan. Wajar saja, ini memang sudah waktunya makan siang, kan? :D . Aku menarik tangannya lagi untuk keluar dari Monas, ”Kalau lapar, bilang saja. Aku pasti akan membelikanmu makan kok”, ucapku. Sedangkan dia hanya hanya tersenyum simpul. Arggggh, senyumannya manisss!!!
”Mau makan apa?”,, tanyaku saat kami sudah ada ddi luar monas. Dia mengangkat bahu, ”Apa saja, terserah padamu”, ucapnya sambil mengelilingi pandangan, dan dia tertarik ke satu titik, ”Heii, bukankah itu binatang Kijang?”, tanyanya antusias. Aku mengangguk sambil menatap kea rah Kijang yang sedang berkumpul itu, ”Ahhh~ bagaimana jika kita makan makanan tradisional Indonesia saja? Dan kita makan di dekat Kijang itu?”, usulku. Dia langsung mengangguk setuju. Kami berjalan menuju pedagang Soto Betawi dan setelah memesan, akmi beranjak mendekati kijang itu.
Ternyata Minho sama sekali tak takut dengan Kijang, suatu hal yang sangat menyenangkan saat melihatnya tertawa saat mengelus Kijang-kijang itu. (^^). Tapi tiba-tiba ia tersenyum ke arahku, ”Ternyata suatu hal yang mengasyikkan untuk diculik olehmu”, ucapnya senang. Aku hanya tersipu, ”Kau tak marah padaku?”, tanyaku sangsi. Ia menggeleng pelan, ”Aku malah ingin mengucapkan terima kasih karena telah mengenalkan negara’mu padaku”, ucapnya. Aku mengangguk pelan.
Ring Ding Dong, Ring Ding Dong
Calling..Risa!!
Aissh, untuk apa dia menelpon disaat seperti ini? XC. Mengganggu kebahagiaan orang saja!!
“Halo?”tanyaku singkat. “Vieta, lo dimana sekarang?! Buruan balikin si Minho ke hyung-hyung’nya yang laen. Dia udah dicariin tuh!!”, ucap Risa cepat. Aku hanya menggugam pelan, “Iyaa~ sebentar lagi juga mau aku balikin kok. Udah ya, bye~~”, jawabku dan langsung menutup telefon tanpa menunggu jawaban dari Risa, karena dia pasti akan marah besar. XD
Tak lama kemudian, soto pesanan kami datang. Minho sempat memandang ragu kea rah makanan kami, tapi setelah mencicipi sedikit, dia langsung memakannya dengan lahap. ^^. Tak sampai 30 menit, makanan kami telah tandas.
”Apa itu?”, tanyanya sambil menunjuk satu arah. ”Itu delman. Kau mau naik?”, tawarku. Dia langsung mengangguk tanpa ragu.
Dan disinilah kami sekarang, tertawa riang saat menaiki delman. Hahahaha~~ ”Ini sangat menyenangkan~”, ucapnya senang. Aku tersenyum simpul. ”Oh, iya, siapa namamu? Dari tadi aku hanya memanggilmu dengan HEI saja kan?”, tanyanya lembut. Aku menggeleng singkat, ”Tak pernah ada penculik yang membocorkan identitasnya kan?”, jawabku. Minho menatapku heran tapi kemudian terseenyum dan mengacak rambutku pelan. ”Kau memang unik”, katanya singkat. :D
”Nah~ ayo kita pulang”, ucapku saat kami telah selesai menaiki delman. ”Pulang? Bukankah kau sedang menculikku?”, tanyanya heran. Aku menarik tangannya menuju mobil, ”Inilah caraku untuk menculikmu, Choi Minho. Terima kasih telah menjadi tawananku selama seehari ini.”,, ucapku dan kembali mendorong tubuhnya menuju mobil.
Entah kenapa, tiba-tibaa wajah Minho menjadi murung.
==
*Minho’s POV*
Mungkin ini tedengar gila, tapi aku menikmati diculik olehnya. Tapi aku tak bisa mengatakan bahwa aku ingin tetap bersamanya kan? Jadi aku hanya mengikuti kata-katanya saja saat dia mengendarai mobilnya menuju hotel tempat kami menginap. Sepanjang perjalanan, kami hanya mendengarkan lagu dari radio dan tak berbincang. Entah kemana suasana ceria yang tadi tercipta tadi.
Sampai akhirnya kami tiba di hotel, dia menatapku aneh, ”Bisakah aku meminta tebusan untuk dirimu?”, tanyanya pelan. Aku tersenyum simpul dan mengambil tissue yang ada di dashboard mobilnya, dan menuliskan sesuatu disitu. Dia terlihat penasaran, tapi aku menghalangi pandangannya untuk tidak melihat apa yang sedang kutulis. Tak lama kemudian, aku segera melipat tissue itu dan menyerahkannya padanya. ”HEI, terima kasih untuk hari ini. Aku sangat menikmati penculikanmu ini”, ucapku sambil mengacak rambutnya pelan.
Aku keluar dari mobil dan segera berjalan santai menuju hotel, tapi baru beberapa langkah aku berjalan..suara itu sudah terdengar dari dalam mobil. “KKKKYYYAAAAA~~!!!!”.
Dasar perempuan aneh~!
==
*Vieta’s POV*
Dia menyerahkan sebuah tissue padaku. Aissh, padahal aku berharap jika dia memberikan baju, gelang, atau accessories yang sedang dia pakai untukku. Tapi dia malah menulis sesuatu di tissue itu, yahh..paling-paling ini hanya tanda tangan.
Aku membuka tissue itu dengan malas, dan melihat serangkaian angka tertera di situ, ini.. NOMOR HANDPHONE? Dan dibawahnya ada tulisan hangul yang berbunyi, SARANGHAE?!!
“KYAAAAAA~~!!!”
==
*MISSION : LETS KIDNAP A GUY NAMED CHOI MINHO.
*RESULT : BIGGGGG~~ SUCCESS!!!! XDDD
_END_

Tidak ada komentar:

Posting Komentar